3 Malam di Seremban


Salah satu gapura

Ini adalah pengalaman saya di Juli 2010 yang lalu. Sudah lebih dari 10 tahun yang lewat. Sebenarnya, trip ke Seremban ini hanya diniatkan untuk transit saja, sebagai tempat persinggahan perjalanan panjang dari Frankfurt – Dubai – Kuala Lumpur, sampai berakhir di Padang. Alhamdulillah, pada waktu itu, penerbangan langsung KL-PDG sudah rutin.

Di KLIA, saya dijemput oleh teman. Kami langsung saja menuju ke Seremban, tempat dia tinggal. Saya cukup lelah dengan perjalanan panjang sebelumnya, sehingga hanya pengen makan dan istirahat.

Negeri Sembilan adalah rumah terbesar bagi suku Minangkabau di luar Sumatera Barat. Kaum Minang sudah menempati wilayah ini konon sejak abad ke-15 di bawah perlindungan Kesultanan Malaka dan Johor. Kemudian, mereka punya pemimpin sendiri yg dikirim langsung dari Istana Pagarruyung. Singkat cerita, setelah Malaysia merdeka, Tuanku Abdul Rahman, Yang Dipertuan Besar ke-7 dari Negeri Sembilan dipilih menjadi Yang Dipertuan Agong Malaysia yang pertama.

Warna marawa alam – hitam, merah dan kuning yang merupakan ciri khas Pagarruyung juga dipakai sebagai bendera Negeri Sembilan. Istana Lama Seri Menanti, kediaman keluarga kerajaan, dibangun tanpa menggunakan paku pada tahun 1900-an dan sebagian kayunya dikirim dari Bukittinggi. Setelah istana ini dijadikan museum pada tahun 1992, keluarga kerajaan pindah ke Istana Besar Seri Menanti.

Continue reading

Pengalaman Naik Grab dari KLIA ke Bukit Bintang


Wahhh, banyak utang cerita nih. Terutama trip ke Sumba bulan April lalu yang benar-benar tak terlupakan. Indonesia Timur memang mengagumkan. Pantainya bagus, makanan enak, budayanya unik, gak rugi lah pokoknya, walau harus merogoh kocek dalam-dalam 🙂 Semoga InsyaAllah bisa balik lagi ke area itu, di destinasi yang lain tentunya. Dan moga-moga, ada penerbangan Garuda atau Citilink juga ke situ 😊 Setelah merasakan beberapa maskapai lokal, maskapai plat merah sepertinya lebih meyakinkan.

Oke, baiklah. Balik lagi ke KL Trip minggu lalu.

Trip kali ini, kami naik Garuda Indonesia dari Terminal 3 Ultimate Soekarno Hatta. Itu adalah keberangkatan internasional pertama saya di sana. Imigrasinya standar aja sih, yang bikin beda adalah bahwa waktu itu Bapak Yasona Laoly (dan para pengawalnya yg kekar-kekar 😀), Menkumham juga lagi lewat di situ, entah mau sidak atau lagi ada trip juga. Dan walaupun paspor saya sudah e-passport, saya masih suka lewat interview manual petugas saja, biar ada stempelnya, hehe. Buat yang sering sekali jalan-jalan keluar negeri, autogate ini salah satu solusi untuk menghemat halaman paspor.

Continue reading

Naik Bus Gratis GO-KL


Satu hal yang saya suka tentang Kuala Lumpur adalah banyaknya kesempatan untuk menghemat uang :D. Hal yang ingin saya bahas di sini adalah Bus GO KL.

Sebelumnya, saya tak tahu menahu tentang bus ini karena kunjungan ke KL sebelumnya selalu menggunakan mobil pribadi sehingga tak terlalu paham moda transportasi umum di KL. Lalu, seorang kenalan dari seminar memberitahukan saya tentang bus ini. Tentu saya saya senang karena bus ini GRATIS sodara-sodara! Dan dapat wifi PERCUMA! 😀

Yang asyiknya lagi, bus GO KL melewati tempat-tempat yang biasanya dikunjungi oleh turis juga. Lumayan banget kan?

Continue reading

Pengalaman Naik KLM KL-810, Jakarta – Kuala Lumpur


Eenzaam maar niet alleen (Koningin Wilhemnina van Nederland)

Bulan Agustus lalu, saya sempat ke Kuala Lumpur untuk mengikuti workshop PHAST & Safeti 8.0 yang diselenggarakan oleh DNV GL Malaysia. Saya beruntung sekali dapat mengikuti workshop ini karena dua software tersebut adalah software yang sangat ingin saya kuasai.

Saya lalu mencari tiket penerbangan di Traveloka. Ada banyak pilihan di sana untuk penerbangan dari Jakarta ke KL, mulai dari Malaysia Airlines, Air Asia, Malindo Air, Lion Air, sampai Singapore Airlines. Malaysia Airlines menawarkan harga yang cukup murah ketika itu, bahkan bisa 1 juta untuk PP. Tapi saya tidak terlalu tertarik.

Mata saya tertuju pada salah satu maskapai yang cukup familiar: KLM, alias Koninklijke Luchtvaart Maatschappij, yang sekarang sudah bergabung di bawah bendera Air France KLM. Lalu saya ingat kalau saya belum pernah naik KLM, satu kali pun. Dulu, waktu masih jamannya bolak-balik ke Belanda, saya hanya menggunakan Emirates dan Singapore Airlines. Soalnya takut makanannya gak enak, hehe. Apalagi untuk perjalanan panjang, masa roti-roti doang, belum tentu halal pula 😊

Terus, kok ya rasanya kurang afdhol kalau sudah pernah tinggal di Belanda, tapi belum mencoba sekalipun maskapai nasionalnya.

Continue reading

Cara Menuju KL Sentral dari KLIA/ KLIA 2


I’m brash and abrasive but that’s because I’ve noticed when people are nice and polite they never get anywhere (Mahathir Mohamad)

Saya sudah mengunjungi negeri jiran kita ini beberapa kali. Saya juga pernah sampai di Negeri Sembilan seraya memperhatikan persamaan dan perbedaan suku Minangkabau di Indonesia dengan saudaranya di tanah Malaka ini. Sebelumnya, kunjungan saya ke Malaysia bisa dikatakan kunjungan manja karena saya menginap di rumah teman/ kerabat dan kemana-mana diantar dengan mobil pribadi. Satu kesempatan lain ke Malaysia, tepatnya KL adalah sewaktu transit dalam perjalanan menuju Iran tahun lalu. Walaupun hanya beberapa jam, saya sempat menikmati ‘Semalam di Malaysia’ di Sepang dan tentunya sarapan dengan ‘Nasi Lemak’.

DSC_0439

Petronas Tower di malam hari

Continue reading