Pengalaman Menggunakan Uber Business di Australia


Untuk keperluan business trip, saya diharuskan menggunakan jasa taksi atau rental mobil untuk perjalanan darat. Sejak tahun 2021 silam, kami diperbolehkan untuk menggunakan Uber, versi business tentunya. Saya pun berniat mencobanya sewaktu berada di Australia tahun 2022 silam.

Saya sudah meng-install app Uber sewaktu masih berada di Indonesia. Dikarenakan Uber tidak beroperasi di Indonesia, penampakan app-nya sangat minimalis. Sewaktu sampai di Australia, app-nya langsung penuh dengan beberapa pilihan jasa, seperti layaknya Gojek dan Grab. Uber ternyata punya layanan pesan antar makanan yang disebut UberEats, padanan dari GoFood dan GrabFood. Ada beberapa menu lainnya juga. Tapi terus terang, menu Gojek lebih bervariasi menurut saya.

Cara men-setting Uber Business

Saya diberi petunjuk sendiri oleh kantor. Secara umum, cara men-setting Uber Business bisa dilihat di sini. Setelah di-setting, profile Uber saya menjadi 2, yaitu Personal dan Business. Untuk profile Business, saya menambahkan alamat e-mail kantor untuk pengiriman receipt. Saya juga menambahkan kartu kredit perusahaan sebagai metoda pembayaran.

Cara Memesan Uber Ride

Mudah sekali, seperti memesan GoCar atau GrabCar. Saya memasukkan tujuan dan lokasi penjemputan, serta tak lupa memastikan bahwa profile yang dipakai adalah profile Business.

Tak lama kemudian, saya mendapatkan driver. Komunikasi pada waktu itu memakai fasilitas chat yang ada di Uber. Karena driver-nya memiliki nama Islam, saya langsung menyebutkan bahwa saya memakai hijab, dengan harapan supaya saya mudah dikenali. Sekitar 10 menit kemudian, driver-nya datang.

Driver memastikan bahwa saya benar memesan jasanya. Saya naik lalu kami pun berkendara menuju destinasi yang saya minta. Biasanya untuk pengalaman yang sudah-sudah, kalau driver-nya orang Muslim, mereka akan banyak tanya, atau minimal memulai basa-basi. Tapi tidak kali ini. Dan itu tidak apa-apa. Sebenarnya, saya malah lebih senang jika tak usah berbasa-basi, hehe.

Setelah sampai di tujuan, saya turun dan memastikan driver mengetahui bahwa saya membayar dengan kartu kredit. Dia mengiyakan lalu pergi.

Tak lama kemudian, saya mendapat notifikasi bahwa ada transaksi pada kartu kredit perusahaan saya untuk pemakaian Uber Ride. Tak lama, ada receipt Uber Ride yang masuk ke email kantor saya. Di app Uber sendiri, receipt-nya tetap ada dan versi PDF-nya bisa di-download.

Kesimpulan: saya puas dan akan memakai jasa Uber lagi untuk perjalanan business trip, dan mungkin personal. Walaupun di Indonesia tidak ada jasa Uber lagi, app-nya saya biarkan ter-install di HP saya.

Receipt

Leave a comment