Tips & Trik Jalan-jalan ke Iran


lotfollah

Detail floral dan geometrik di Masjid Lothfollah, Isfahan

Berikut adalah beberapa tips dan trik tentang (perjalanan) ke Iran yang dirangkum dalam bentuk Q&A, berdasarkan pertanyaan dari teman dan key search tentang Iran di blog saya 😀

Apa saja yang menarik tentang Iran?

Banyak, antara lain: alam dan pemandangan yang indah, arsitektur yang cantik, kebiasaan warganya yang unik, sama seperti warga negara lain yang punya keunikannya masing-masing.

Kalau pergi ke Iran, sebaiknya bersama grup atau cukup aman sebagai solo traveler?

Oleh teman saya yang orang Iran, saya disarankan pergi bersama grup. Tapi dari hasil googling di internet, ada beberapa solo traveler juga, termasuk orang Indonesia.

Menurut hemat saya, solo traveler ke kota-kota yang lumayan besar (Tehran, Isfahan, Shiraz, Mashhad) mungkin tidak akan bermasalah, tapi jika ingin ke kota-kota kecil yang ada di pelosok dan memerlukan transportasi yang kompleks mungkin akan mendapatkan language barrier.

 Apakah Iran aman?

Insya Allah aman, tapi sebaiknya perhatikan kondisi politiknya melalui berita sebelum berangkat.

Orang Iran juga sopan dan punya manner yang baik. Saya tidak pernah menemui semacam scam di sana. Tapi tentunya dompet dan barang bawaan tetap dijaga 🙂

Kota mana saja yang harus dikunjungi?

Semuanya, haha.

Tergantung interest dan masing-masing kota punya keunikan masing-masing. Yang tertarik dengan Persia Kuno, bisa mengunjungi Shiraz yang dekat dengan Persepolis. Yang tertarik dengan Dinasti Safavid, bisa mengunjungi Isfahan dan Kashan. Yang tertarik dengan kota suci keagamaan di Iran, bisa berkunjung ke Qom, Shiraz dan Mashhad. Kira-kira begitu.

Indonesia mendapatkan privilege untuk aplikasi visa on arrival. Lebih bagus mana dibandingkan dengan aplikasi visa langsung di kedutaan?

Saya memilih aplikasi visa di kedutaan, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan sewaktu sampai di imigrasi, seperti antrian yang panjang, kelelahan, masalah gastronomi, dan lain-lain. Ini membuat saya menjadi lebih tenang 🙂

Bagaimana cara mengaplikasi visa di kedutaan Iran?

Saya tidak tahu 🙂 Saya mendapat jalur super cepat karena salah seorang travel mate saya kenal dengan petugas di Kedutaan Besar Iran di Jakarta dan beliau bisa menolong untuk membuatkan. Karena saya tak mungkin mendapatkan ijin keluar kantor ketika itu dan tidak punya cuti lagi, saya setuju lalu menyerahkan paspor asli, pas foto 3×4 sebanyak 2 lembar dengan latar putih dan uang sebanyak IDR 700,000.

Pengalaman membuat visa yang lebih lengkap bisa dilihat di pengalaman Winny Marlina di sini.

Apakah wanita harus berkerudung di foto yang dipakai untuk aplikasi visa?

Iya 🙂

Apa saja dokumen yang diperiksa sewaktu di pintu imigrasi? Apa saja pertanyaan yang diajukan petugas?

Paspor. Satu-satunya pertanyaan yang diajukan kepada saya apakah tujuan saya berkunjung ke Iran. Biar gampang, saya jawab untuk ziarah.

Bagusnya bawa USD atau EUR? Di mana bagusnya menukar uang? Money changer-nya terima yang lecek?

USD dan EUR sama-sama bagus. Saya lihat mereka juga menerima Saudi Arabian Rial, Omani Rial dan beberapa mata uang lainnya. Saya tidak menemukan rupiah di list money changer yang saya datangi.

Ditukar di money changer. Bisa ditemukan di bandara dan di tempat-tempat lain seperti pusat perbelanjaan di kota manapun. Yang saya perhatikan, rate EUR/IRR di bandara lebih kecil dibandingkan di kota.

Money changer-nya menerima uang yang sudah tidak baru lagi, tapi sebaiknya jangan lecek-lecek amat, apalagi sampai robek.

Selain money changer, ada penukar uang di berdiri di pinggir jalan juga dengan segepok uang di tangannya 🙂 Rate-nya? Saya tidak tahu. Saya tidak pernah menggunakan jasa mereka.

Apa itu ‘Toman’?

Selain Rial, satuan lain yang lebih sering dipakai adalah Toman (10 Rial = 1 Toman). Toman adalah mata uang Iran yang pernah dipakai secara resmi pada masa Dinasti Qajar. Sekarang, Toman dipakai sebagai common practice. Sebelum membeli barang, pastikan dulu harganya apakah dalam Rial atau Toman. Biasanya sih, di dalam Toman.

Bulan Desember 2016 lalu, pemerintah Iran mengumumkan akan menganti mata uang Iran dari Rial ke Toman karena Toman dianggap lebih menunjukkan akar budaya Iran. Proses penggantian ini sedang menunggu persetujuan dari parlemen Iran.

Apakah banknotes Iran bisa ditukar lagi di Indonesia?

Insya Allah bisa, di money changer. Saya melakukannya, tapi rate-nya agak sedikit merugikan. Tapi tak apa. Paling gak, kan bisa ditukar, mana uangnya udah agak lecek pula 🙂

Apakah kartu kredit dan kartu debit Indonesia bisa dipakai di Iran?

Mmm, setahu saya belum. Setelah embargo diangkat setahun yang lalu, menurut teman saya yang orang Iran, sudah ada rencana menuju ke sana, tapi sampai saat ini belum terealisasi.

Bagaimana cara memesan penginapan di Iran?

Hotel-hotel di Iran sangat sedikit yang tergabung di jaringan hotel seperti booking.com ataupun hostelword. Cara yang terbaik adalah menghubungi hotel yang bersangkutan secara langsung dan melihat review-nya di internet.

Berikut adalah penginapan yang saya pakai:

Kashan: Manouchehri House, ini yang terbaik dari semua akomodasi di Iran. Hotel butik pertama di Iran dan terpilih sebagai Lonely Planet Top Choice Award 2012.

Isfahan: Setareh Hotel, bisa jalan kaki ke Naqshah-e Jahan Square.

Shiraz: Shiraz Parseh Hotel, bisa jalan kaki ke Karim Khan Citadel.

Yazd: Rose Traditional Hotel, banyak makanan di sekitarnya.

Abyaneh: Abyaneh Hotel & Restaurant, berasa private hotel saking sepinya. Kami lebih dulu bangun pagi daripada pegawainya, hihi.

Tehran: Parsian Kowsar Hotel di area Vali Asr Street, pusat kota

Bagaimana colokan listrik di Iran?

Sama seperti Indonesia, tipe C dan F. Jaringan listrik Iran bekerja pada voltase 220 V dan frekuensi 50 Hz, agak beda dengan listrik Indonesia yang 230 V dan 50 Hz. Tapi barang-barang elektronik saya (charger HP dan kamera) baik-baik saja.

Apakah jaringan telekomunikasi Indonesia sudah bisa roaming di Iran?

Untuk Telkomsel, bisa. Provider yang lain pasti bisa juga.

Apakah perlu untuk membeli nomor SIM Card handphone baru di Iran?

Seharusnya tidak perlu, tapi seandaikan ada keperluan menelpon atau sms nomor lokal Iran, tentu saja lebih bagus untuk beli. Harganya sekitar IRR 200000. Sama seperti Indonesia, isi ulangnya bisa dibeli di warung-warung, mulai harga IRR 5000.

Bagaimana internet di Iran?

Saya tidak menemukan masalah dengan internet di Iran, lagipula saya perlu internet hanya untuk cek gmail, google dan instagram. Serupa seperti Indonesia, kadang-kadang bagus, kadang-kadang lemot, mungkin tergantung provider-nya.

By default, Facebook dan Twitter di-banned oleh pemerintah, tapi somehow orang Iran punya cara untuk mengaksesnya secara diam-diam.

Bagaimana sistem transportasi di Iran?

Untuk di dalam kota sangat bagus. Menurut saya, sistem transportasi Tehran lebih maju dibandingkan Jakarta. Untuk transportasi antar kota, bisa dibaca pengalaman Winny di sini.

Bagaimana dresscode di Iran?

Untuk laki-laki, berpakaian sopan saja, pakai kaos dan celana panjang. Saya tak melihat laki-laki yang pakai celana pendek sih, apalagi pakai kaos yu ken si. Kalo di Instagram sih ada yang seperti itu, tapi mereka lagi nge-gym :P, bukan di luaran.

Untuk perempuan, bawahan yang panjang dan baju lengan panjang, serta memakai selendang. Tak harus berkerudung rapat. Jika memasuki area suci keagamaan seperti masjid atau mausoleum, perempuan harus memakai chador yang biasanya disedikan oleh pengurus tempat yang bersangkutan.

Iran adalah negara empat musim, pakaian yang dibawa hendaknya sesuai dengan musim pada saat itu.

dsc_0269

School girls, hanging out at Tabatabaei House, Kashan

Apa saja oleh-oleh yang bisa dibeli di Iran?

Karpet, mulai dari yang terbuat dari bulu kambing sampai sutra.

Barang-barang etnik, seperti baju, sarung bantal, taplak meja, tas, cardigan, dan abaya.

Kerudung, tapi yang saya lihat kebanyakan kerudungnya “Made in Turkiye” 🙂

Berbagai macam makanan, seperti permen, kue kering, gaz, kacang pistachio.

Aksesoris rumah dan pajangan.

Produk multimedia, seperti film dan musik. Setahu saya, film dari Iran bagus-bagus karena punya pesan yang mendalam, contohnya Children of Heaven dan Turtles Can Fly.  

Pengalaman saya: (hanya untuk souvenir traveling)

“Menyesal setelah membeli lebih baik daripada menyesal tidak membeli” 😀

 

Apakah ada minuman beralkohol di Iran?

Officially no. Tapi komunitas minoritas diperbolehkan memproduksi dan mengkonsumsinya untuk kalangannya sendiri, contohnya komunitas Armenia dan Assyiria. Jadi kalaupun ada, tidak akan dijual secara bebas, apalagi di minimarket.

Apakah ada ‘haram police’ di Iran yang selalu mengontrol pelaksanaan syariat di tempat umum?

Saya mendengar hal itu dan membaca di beberapa blog tentang mereka. Saya sendiri tidak pernah menemukan satu pun selama saya di Iran.

Apakah orang Iran yang notabene Syiah punya rasa antipati kepada turis yang Sunni?

Secara umum tidak. Satu ibu-ibu di Mausoleum Imam Khomeini memang menyebut “Umar” berkali-kali begitu tahu bahwa saya bukan Syiah 🙂 Ini hanya terjadi sekali saja. Banyak yang menanyakan kepada saya apakah saya Sunni dan mereka justru senang.

Orang Iran sangat mengapresiasi orang yang mengunjungi negaranya. Setahu saya, masalah politik bukan lah hal yang tepat untuk menjadi bahan pembicaraan ice-breaker.

Apa saja topik yang sebaiknya tidak dibicarakan dengan orang Iran?

Sebenarnya tergantung kadar kedekatan kita dengan orang Irannya. Menurut salah seorang yang pernah tinggal lama di Iran, ada beberapa topik yang sensitif, seperti nikah mut’ah, perbedaan al Quran Sunni dan Syiah, dan masalah-masalah politik. Teman kuliah saya yang orang Iran tidak bermasalah untuk membicarakan masalah politik dengan saya.

Perlu diingat juga bahwa Imam Khomeini dan Imam Khamenei adalah figur yang paling dihormati di Iran secara luas. Kritik terhadap mereka sepertinya tidak akan diterima dengan baik.

Satu lagi, orang Iran bukanlah orang Arab. Mereka punya identitas sendiri dan sangat bangga dengan itu.

Ada tips lagi?

Tentang bahasa tubuh. Tanda jempol ‘thumbs up’👍, yang di negara lain berarti ‘OK’, bukanlah hal yang berkonotasi sopan di Iran. Saya kurang tahu pasti apa maksudnya. Tapi orang Iran pengertian sih sama turis 😉

Itu saja. So, jaga kesehatan, keep calm and enjoy the ride!

8 thoughts on “Tips & Trik Jalan-jalan ke Iran

  1. Sis boleh saya tau no hp kamu.. Saya ada plan jalan ke iran.. Perlu info tentang travel agent dan yg urus visa ke sana.. Thank u ya..ur feedback i need it so much.. No whatsapp saya di +60188700923

    Liked by 1 person

    • Terima kasih atas kunjungannya. Maaf baru reply. Kita bisa berkomunikasi lewat blog ini saja.
      Maaf, lulu pemegang paspor Indonesia kah? Perngurusan visa sudah dijelaskan di tulisan ini, tepatnya diarahkan ke blog Winny.
      Untuk travel agent, bisa dilihat2 acc instagram @bungkoestur .

      Like

Leave a comment